Pages

Labels

Kamis, 26 April 2012

ADAB MASUK DAN KELUAR MASJID


Pada jumat yang lalu telah kami ketengahkan beberapa adab pergi ke masjid, kali ini kami akan membahas beberapa adab masuk masjid,ketika berada di dalam masjid dan saat keluar dari masjid. Selamat membaca
Kesatu: Bershalawat dan berdoa saat masuk dan keluar masjid
Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian hendak masuk masjid hendaknya ia bershalawat atas Nabi dan membaca doa, ‘Yaa Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmatmu.’ Dan, bila keluar hendaknya ia bersalam kepada Nabi lalu mengucapkan, ‘Yaa Allah, sungguh aku mohon karunia-Mu’” (HR. al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra bersumber dari Abu Humaid atau Abu Usaid)

Kedua: Shalat dua rakaat
Dari Abu Qatadah, sahabat Rasulullah, ia mengatakan, “Aku pernah masuk masjid sementara saat itu Rasulullah tengah duduk di hadapan khalayak, lalu aku pun kemudian duduk. Beliau pun berkomentar seraya mengatakan (kepadaku),
مَا مَنَعَكَ أَنْ تَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ
“Apakah gerangan yang menghalangimu untuk melakukan shalat dua rakaat sebelum engkau beranjak duduk?”
Aku pun menanggapi komentar beliau tersebut seraya mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, aku melihat engkau sedang duduk dan demikian pula orang-orang yang berada di sekitarmu, mereka sedang duduk. Beliau kemudian bersabda,
فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ
“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid janganlah ia langsung duduk sebelum ia shalat dua rakaat” (HR. Muslim, no.1688)
Namun, jika iqamat telah dikumandangkan atau shalat wajib sedang dilakukan, maka hal tersebut tidak disunnahkan, tetapi yang dituntunkan oleh beliau adalah segera bergabung bersama jamaah untuk melakukan shalat wajib bersama sang imam. Rasulullah bersabda,
إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ صَلاَةَ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةُ
“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat Wajib” (HR. Muslim, no.1678 bersumber dari Abu Hurairah)
Ketiga:
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang akan mendatangkan pahala, seperti shalat sunnah dan berdoa.
Dari Abdullah bin Mughafal, dari Nabi bersabda,
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ لِمَنْ شَاءَ
“Antara dua adzan ada waktu untuk melakukan shalat bagi yang ingin melakukannya” (HR. at-Tirmidzi, No.185 bersumber dari Abdullah bin Mughaffal)
Syaikh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri Abul Ala saat memberikan penjelasan hadits ini dalam kitabnya “Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ at-Tirmidzi”, beliau mengatakan, sabda beliau, “Antara dua adzan,” yakni: ‘Waktu antara adzan dan iqamah. Sedangkan yang dimaksud shalat yaitu shalat sunnah, seperti yang dikatakan oleh al-Hafizd (Ibnu Hajar al-Atsqalani-ed)’
الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamah itu tidak akan tertolak” (HR. Ahmad di dalam Musnad, no. 12529 bersumber dari Anas bin Malik)
Keempat:
Bersegera bangkit bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan dan sang imam telah terlihat
Rasulullah bersabda,
إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِى
“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka janganlah kalian berdiri hingga kalian melihat diriku” (HR. Muslim, no. 1395 bersumber dari Abu Qatadah)
Kelima: Meluruskan dan merapatkan barisan
Rasulullah bersabda,
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
“Lurus dan rapatkanlah barisan kalian karena sesungguhnya lurus dan rapatnya barisan termasuk kesempurnaan shalat (shalat berjama’ah-ed)” (HR. Muslim, no. 1003 bersumber dari Anas bin Malik)
Keenam: Segera mengikuti gerakan imam
Rasulullah bersabda,
إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ. وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعُونَ
“Seorang imam itu dijadikan supaya diikuti. Oleh karena itu, bila ia bertakbir maka hendaklah kalian bertakbir, bila ia ruku maka hendaknya kalian rukuk, bila ia mengucapkan,
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya” maka ucapkanlah,
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
“Yaa Allah, Tuhan kami bagi-Mu segala puji. Bila ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri, bila ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya.” (HR. Muslim, no.962 bersumber dari Abu Hurairah)
Ketujuh: Berdzikir seusai shalat
Dari Tsauban, ia mengatakan, “Adalah Rasulullah bila usai shalat beliau beristighfar sebanyak 3x lantas membaca,
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Yaa Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha suci Engkau, Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan.”
Al-Walid berkata, “Aku bertanya kepada imam al-Auza’i, ‘Bagaimanakah istighfarnya?’, ia menjawab,”
تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Engkau mengatakan, ‘Astaghfirullah, astaghfirullah.’” ( HR. Muslim, no. 1362)
Kedelapan: Menggunakan jari jemari tangan kanan saat berdzikir
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, no.1502)
Kesembilan:
Memakai sandal/sepatu dimulai dengan bagian yang kanan terlebih dahulu
Aisyah mengatakan,
كَانَ يُحِبُّ التَّيَامُنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي طُهُورِهِ وَتَنَعُلِّهِ وَتَرَجُّلِهِ وَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Adalah Rasulullah suka mendahulukan yang kanan sebisa yang beliau lakukan dalam bersuci, memakai sandal, bersisiran dan dalam segala urusannya.”(HR. an-Nasa’i, no.112)
Saudaraku…Itulah beberapa langkah yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat. Akhirnya, kita mohon taufiq kepada Allah.
Sumber: www.alsofwah.or.id

Senin, 23 April 2012

ADAB DUDUK DALAM MAJELIS


Dari Abu Waqid al-Laitsi berkata, "Rasulullah sedang duduk di masjid bersama orang banyak (memberikan pengajian), tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Yang dua mendatangi beliau sedang yang seorang lagi terus pergi begitu saja. Seorang di antara yang berdua mencari-cari tempat lowongan dalam pertemuan itu, lalu dia duduk di situ. Dan yang seorang lagi langsung duduk di belakang. Sementara orang yang ketiga langsung pergi.

Setelah Rasulullah selesai memberikan pengajian beliau bersabda, 'Perhatikanlah, kuberitahukan kepada anda sekalian tentang orang yang bertiga itu. Satu diantaranya mencari tempat di sisi Allah, maka Allah melapangkan tempat padanya. Orang yang kedua malu-malu maka Allah malu pula kepadanya. Dan orang yang ketiga jelas berpaling, maka Allah berpaling pula darinya." [HR. al-Bukhari, 66; Muslim, 2176; Ahmad, 5/219; at Tirmidzi, 2868.]

PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK:
1. Seorang alim (pengajar) hendaknya duduk di antara murid-muridnya di tempat yang bisa dilihat dan jelas bagi semua orang.
2. Disunnahkan duduk di dalam masjid untuk mudzakarah dan mengkaji ilmu.
3. Disunnahkan membentuk halaqah (duduk melingkar) dalam majlis ilmu dan dzikir.
4. Makruh keluar dari dalam masjid ketika dilangsungkan taklim jika tanpa alasan.
5. Disunnahkan mendekati orang yang berilmu dalam halaqah tersebut agar dapat mendengarkan keterangannya dengan jelas.
6. Seseorang yang ingin bergabung dalam halaqah jika melihat ada celah atau tempat yang renggang hendaknya ia duduk di tempat tersebut, bukan di belakang para jamaah.
7. Pujian kepada seseorang yang berbuat kebaikan.
8. Seseorang yang melakukan keburukan atau perbuatan tercela secara terang-terangan maka orang itu boleh dinasabkan kepada keburukan tersebut.
9. Orang yang terlebih dahulu menduduki suatu tempat/majlis maka jika ia kembali ia lebih berhak untuk duduk di tem-pat tersebut.
10. Disunnahkan duduk dengan adab duduk ketika berada di suatu majlis, dan keutamaan duduk di celah atau tempat yang masih renggang jika berbentuk halaqah.
11. Hendaknya tetap duduk di tempat sampai taklim berakhir.

Sumber: http://www.alsofwah.or.id

Minggu, 04 Maret 2012

PEMBENAHAN LAPANGAN KEBONAGUNG



Sudah lebih dari sebulan, Remassa secara rutin melakukan kerja bakti memperbaiki kondisi Lapangan Kebonagung Minggir yang selama ini dibiarkan 'mengenaskan'. Kondisi rumput yang lebat, tumpukan sampah dari warga sekitar yang kurang bertanggungjawab, serta adanya kubangan air yang diperparah karena lapangan digunakan untuk latihan mengemudi mobil.
Sungguh saat ironis, kondisi demikian dibiarkan saja padahal hampir setiap hari tempat tersebut digunakan untuk kegiatan olah raga siswa setidaknya dari lima sekolahan, SD Sendangagung, SD Muhammadiyah Tengahan, SD Kebonagung, SD Muhammadiyah Sragan, dan SD K Minggir. Selian itu setiap tahun digunakan untuk shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Kurangnya perhatian dari pemerintah desa dan warga sekitar mengakibatkan membuat kondisi lapangan tak terawat.
Hal ini menggerakan hati Remassa yang selama ini ikut memanfaatkannya sebagai tempat latihan sepakbola Remassa FC. Maka dengan inisiatif dan kesadaran sendiri, mereka mulai bekerja dengan merapikan rumput, membersihkan sampah-sampah, serta menutup kubangan air dengan menggunakan pasir.
Kegiatan yang digagas Remassa mendapat respon positif dari warga Nanggulan yang secara sukarela memberikan bantuan, berupa peminjaman alat pemotong rumput yang diusahakan oleh Bu Dwi Ismartuti, sumbangan pasir dari Bapak Marjito sebanyak dua rit, serta dukungan langsung dari Bapak Kasdi yang juga hadir di lapangan dan membelikan minuman.
Secara rutin setiap rabu sore, Remassa yang dikomandani Agung dan Hendri Cs, terus melakukan kegiatan perbaikan kondisi lapangan. Hasilnya saat ini lapangan telah lumayan bersih dan tertata, dan bisa digunakan untuk berlatih bola dengan nyaman. Sekarang hampir setiap sore lapangan ramai digunakan anak-anak untuk bermain bola.
Tetap semangat Remassa!

Sabtu, 21 Januari 2012

AL FIIL DI PADANG PASIR

Setelah berbagai upaya gagal dilakukan untuk menarik perhatian para peziarah datang ke Yaman. Pilihan terakhir pun diambil: menghancurkan sang pesaing! Ka'bah di Makkah yang ketika itu menjadi tempat tujuan para peziarah mencoba dirobohkan. Ya, itulah yang dilakukan Abrahah, raja yang dengan segala kekayaan dan kelebihannya ingin mengalihkan pusat ziarah dari Makkah ke Yaman. Abrahah membuat bangunan megah dan indah berharap dengan itu orang-orang akan tertarik, tetapi tetap saja sia-sia. Ka'bah tetap memiliki daya tarik tersendiri. Sebab berziarah ke Ka'bah memang menjadi syariat yang telah ditetapkan. Bangunan yang didirikan Nabi Ibrahim.

Dalam penyerangan yang dilakukan tepat ketika Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan itu memang mengandung keganjilan sekaligus keajaiban. Ganjil karena Abrahah dan bala tentaranya mengendarai hewan yang tidak biasa: Gajah (Al Fiil). Ajaib, karena pada akhirnya datang pertolongan Allah untuk menyelamatkan Ka'bah, sekumpulan burung Ababil menghancurkan kegagahan Gajah.

Mengapa Abrahah memilih Gajah? Padahal semua orang tahu, hewan yang familier di Padang Pasir adalah unta dan kuda. Tetapi bukan itu yang dipilih Abrahah. Secara fisik, Gajah melambangkan kegagahan dan kebesaran. Inilah rupanya yang hendak diambil oleh Abrahah, ia ingin tampil gagah dengan mengendarai gajah. Tetapi ia lupa bahwa kegagahannya tak berarti apa-apa di hadapan Allah!

Sabtu, 14 Agustus 2010

Ramadhan Ceria Bersama Remassa

[Rnews] Panitia Ramadhan di Kampoeng Masjid Sabilul Muttaqin kembali beraksi. Kali ini tim kreatif yang digawangi poer cs. membuat gapura di jalan masuk gang menuju Masjid SM, selain itu juga memasang papan agenda yang semuanya dihiasi dengan lampu warna-warni.
Bukan iut saja, seblum datangnya ramadhan, masjid SM pun tidak luput dari kerja kreatif tim remassa, mulai dari dibersihkan sampai di cat ulang, sehingga keliatan lebih bersih rapi dan nyaman untuk digunakan beribadah. Karpetnya pun dicuci dan diberi pewangi. pokoknya oke punya. selamat untuk tim remassa.

Selasa, 16 Maret 2010

Sepotong Cerita Bersama Remassa


Ternyata waktu begitu cepat meninggalkanku. Tanpa mampu aku menghentikannya. Begitu banyak kisah, begitu banyak cerita. Mengalir dalam perjalanan hidupku. Kadang memberi warna ceria. Tapi sering pula mendatangkan rasa sedih.
Kisah-kisah yang telah aku lewati bersama kawan-kawan Remassa, seolah begitu lekat dan tak mudah untuk aku lupakan. Menjadi bagian dari sejarah perjalanan hidupku. Foto-foto ini memberikan kesan bahwa masa-masa itu baru kemarin kami jalani. Penuh canda-tawa, suka-cita. Biarpun kini kami terpisah jarak dan waktu. Berpencar ratusan kilometer, bahkan antar pulau dan negara. Tapi kenangan itu akan selalu hidup, dan abadi di hati kami.
Sepotong Cerita Bersama Remassa.
- Hiking ke Goa Sriti 2009
- Idul Fitri 2007
- Outbond di PPSJ Sentolo 2009
- Remassa Fun Bike di Ancol Bligo Jawa Tengah

Senin, 19 Oktober 2009

Remassa FC Mulai Berlatih


Remassa FC kembali berlatih setelah sempat vakum beberapa waktu. sebelumnya pada sabtu, 17/10/09 mengadakan rapat perencanaan untuk memulai latihan. Dalam pertemuan itu dibahas beberapa kendala yang dihadapi, sekaligus diadakan reshuffle pengurus. Terpilih Irvan Ardiayanto sebagai ketua. Diputuskan juga untuk mengumpulkan dana guna menyediakan fasilitas berupa bola. Akhirnya pada ahad, 18/10/09 terkumpul dana lebih dari 100 ribu dan digunakan untuk membeli bola. Salah satunya adalah sumbangan dari salah satu warga yang peduli dengan Remassa.
Pada ahad, 18/10/09 pun latihan dimulai bertempat di Lapangan Kebonagung Minggir Sleman. Pada latihan perdana tersebut diikuti oleh cukup banyak anggota Remassa FC.